Rabu, 23 November 2011

ASKEP EPILEPSI DAN SEIZURE DISORDER


EPILEPSY AND SEIZURE DISORDER

Didefinisikan dearangement paroximal transient dari system saraf yang menimbulkan pelepasan listrik abnormal dari neuron. Manifestasi epilepsy episode kehilangan kesadaran partial atau complit, pergerakan involuntary motor baik local atau menyeluruh, gangguan sensory, atau gejala autonomic


CLASIFICASI INTERNASIONAL GERAKAN EPILEPSI
TRADISIONAL TERMINOLOGI

NEW NOMENCLATUR

                                     
Fokal motor; jacksonian seizure ( kadang kala menjadi secondarily generalized )



Temporal lobe atau psychomotor seizure











                                                              

Petit mal
Minor motor
Limited grand mal

Grand mal
Drop attack
                       I.    Partial seizure ( pergerakan awal local )
A.      Simple
1.       Dengan gejala motor
2.       Dengan gejala khusus sensory dan somatosensory
3.       Dengan gejala autonomic
4.       Dengan gejala fisik
B.      Complex (dengan kerusakan kesadaran)
1.       Serangan Simple partial di ikuti dengan kerusakan kesadaran dengan atau tidak dengan automatism
2.       Serangan timbulnya disertai kerusakan kesadaran dengan atau tidak dengan automatism
C.      Secondarily generalized ( timbulnya serangan evolving ke gerakan tonic-clonic umum

                     II . Generalized seizure ( bilateral symmetric tanpa serangan local )
A.      Absence
B.      Myoclonic seizure
C.      Clonic seizure
D.      Tonic seizure
E.       Tonic-clonic seizure
F.       Atonic seizure
G.     Infantile spasm

III.                Unclassified seizure ( Karena data tak lengkap )
IV.                Status epilepticus ( masa pulih yang lama partial dan general diantara serangan





PENGKAJIAN
A.      Data subyektif
a.       Pandangan gelap
b.      Kehilangan memory
c.       Gejala sensori meliputi
o     Auditory ; buzzing (telinga berdengung ), telinga bergemuruh spt mendengar petir
o     Visual ; melihat kilatan cahaya, halusinasi visual, pandangan mata terbalik ( distorted vision )
o     Vertiginous ; perasaan mau jatuh, berputar dan floating ( seperti terbendung )
o     Olfactory ; tidak bias mencium bau
o     Gustatory ; spt manis, asin ,masam, pahit, atau rasa metalik pada mulut
o     System somatosensory ; seperti tertusuk jarum atau peniti, kaku/tegang, terbakar dan sensasi shock
d.      Susah bernafas
e.      Nausea, vomiting
f.        Gejala fisik ; depresi, cemas, dan déjá vu

B.      DATA OBYEKTIF
a.       Gejala cerebral
o     LOC ; sadar penuh atau kerusakan kesadaran
o     Tingkah laku; atypical, irritation, tidak bias istirahat
o     Cognitif; disorientasi, kehilangan memory, tidak mampu mengikuti perintah

b.      Gejala motor ( bagian tubuh meliputi aktivitas unilateral dan bilateral )
o     Body motor ; clinic, myoclonic, pergerakan abnormal postur, dystonia, motor arrest, punggung melengkung ( back arch )
o     Deviasi mata, blinking ( buta ), twitching ( pandangan ganda ),bola mata memutar, dan fluttering eye ( berkedip kedip )
o     Wajah merengut, bibir berdecak ( smacking ), mengunyah, menelan, bergoncang      (yawning), dan meludah
o     Kepala menunduk atau menengok

c.       Autonomic feature
o     Pupil; dilatasi, pint point symetri/asymetri dengan atau tidak dengan reaksi cahaya
o     Heart; tachycardia, arrytmi
o     Respirasi; dysnea, airway abstraction, tachypnea, dan apnea
o     Gastrointestinal; vomiting, nausea, spt ada kupu-kupu diperut, sendawa ( belching ), atau “bloating”
o     Skin; cyanotic, flushed, pucat, clammy, atau ashen

d.      Vokalisasi
o     Speech arrest, merintih, gagging, mengaduh, berguman, snoring, whistling, meraung-raung, pengulanagn kata-kata, paraphasia ( menggunakan kata yang salah )
e.      Gejala fisik
o     Depresi, cemas, depersonalisasi, dan déjà vu

TEST DIAGNOSTIK
1.          Evaluasi struktur intracranial untuk mengesampingkan adanya stroke atau tumor yang menyebabkan seizure
o   MRI
o   CT Scan otak
o   EEG
o   Lumbal puncture; analisa CSF untuk mengesampingkan CNS infecsi penyebab seizure
2.          Evaluasi metabolic
o   Serum elektrolit
o   Serum glucose
o   Serum calcium dan magnesium
o   AGD
o   PH
o   Test fungsi liver
o   Test fungsi ginjal
o   Adrenocorticotropic hormone ( ACTH )
o   Cortisol
o   ETOH
o   Prolactin untuk “distinguish” pseudoseizure dari seizure
o   Toxicology screening ( darah dan urine )
o   Monitoring level obat ( missal; phenytoin/dilantin 0 untuk mengesampingkan level teraupetic yang menyebabkan seizure

 RISK KOMPLIKASI
1.          Trauma fisik; fracture, head injury, lacerate lidah dan bibir
2.          Kerusakan pulmonary; obtruksi salura pernafasan ( makanan atau denture ), aspirasi pneumonia, kerusakan paru-paru yang disebabkan aspirasi asamlambung
3.          Cerebral ischemia
4.          Peningkatan ICP
5.          Edema neurogenic pulmonar
PENANGANAN MULTIDISIPLINE
THERAPPEUTIC MANAGEMENT
1.          Penanganan emergency ( seizure adalah emergency medic )
o   Airway
o   Breathing
o   Circulation
o   Anticonvulsant
2.          Medical treatment
o   Antiepilatic agent
o   Obat-obatan untuk systemic disease ( asidosis atau ketidak seimbangan elektrolit )
o   Continou EEG monitoring
3.          Surgical treatment
o   Colostomy
o   Dissecti pada cortex dari hemisphere ( pada anak kecil )
4.          Diet; kaya calcium dan magnesium, vit B6 dan C, diit ketogenic
5.          Servis social































PENGGUNAAN OBAT PADA GANGGUAN SEIZURE

DRUG
LEVEL PLASMA THERAPEUTIC
DOSIS DALAM 1 HARI
SIDE EFEK DAN TOXIC
Carbamazepine (tegretol)


4-10µg/ml
450-700 mg (maximum dose 1200 mg
Skin rash, pandangan kabur. Ataxia, depresi tulang marrow, depresi, nausea/vomiting, menginterfensi fungsi cognitive
Clonazepam (klonopin)
40-100µg/ml
1,5-20 mg
Mengantuk, ataxia, anorexia,perub tingkah laku

Diazepam (valium)

8-30 mg
Mengantuk, ataxia
Ethosuximide (zarontin)
40-90µg/ml
500-1500 mg
Mengantuk, anemia aplastic, headache, lethargy, nausea/vomiting, dan leukopenia
Felbamate (felbatol)
Tidak ditetapkan
1200-3600 mg
Pusing, fatigue, headache, BB naik, insomnia
Gabapentin
Tidak ditetapkan
900-2400 mg
Fatigue, pusing, ataxia, somnolence
Lamotrigine (lamictal)
Tidak ditetapkan
100-500 mg
Pusing, sakit kepala, nausea/vomiting, mengantuk
Mephenytoin (mesantoin)
10-20µg/ml
200-600 mg
Nystagmus,ataxia, skin rashes, serious toxity common, pancytopenia
Metshuximide (celontin)

300-600 mg
Mengantuk, ataxia, anorexia, anemia aplastic

Paramethadione (paradione)

300-900 mg
Nephrotoxic, neutropenia
Phenobarbital (luminal)
20-40µg/ml
90-150 mg
Mengantuk, ataxia, nystagmus
Phenytoin, sodium diphenylhydantoin (dilantin)
10-20µg/ml
300mg atau 4-7 mg/kg/BB setiap hari
Mengantuk, ataxia, nausea, rash, gingival hyperplasia, nystagmus, anemia, pusing
Primidone (mysoline)
7-15µg/ml
750-1500 mg
Mengantuk, ataxia, reaksi psikotic
Trimethadione



900-1200 mg/hari
Depresi bone marrow, dermatitis, photophobia, irritability
Valproic acid (depakene, depakote)
50-120µg/ml
1000-300 mg
Nausea; hepatotoxic



DIAGNOSA KEPERAWATAN

I.        Risk trauma/injury b.d. kejadian yang cepat perub status kesadaran dan activitas seizure
HYD;
Ø  Injury tidak terjadi

Intervensi;
1.       Preconvulsive care (preictal stage )
o   Pagar tt
o   Pertahankan bed pada posisi yang rendah
o   Pasien di tt, pasang pagar pengaman sisi tt
o   Jika pasien tidak bed rest, kursi roda di kunci setiap waktu untuk mencegah injury dan jatuh
o   Bantu pasien mengenali aura
o   Bel tt didalam jangkauan setiap saat, untuk meningkatkan rasa aman bagi pasien
2.       Konvulsive care
o   Jika serangan tidak pada tt, baringkan pasien dilantai jauhkan dari benda berbahaya, longgarkan pakaian untuk mencegah injury pada diri sendiri
o   Miringkan kepala ke satu sisi untuk mencegah aspirasi
o   Catat frekuensi, waktu, LOC, bagian tubuh yang termasuk, panjangnya waktu, activity seizure untuk identifikasi type seizure
o   Sediakan privacy untuk self-esteem
o   Berikan obat-obatan yang diminta
o   Sediakan alat suction ditepi tt untuk mencegah obstruksi airway
o   Berikan suplemen O2 sesuai indikasi untuk mencegah cerebral hypoxia
3.       Post convulsive
o   Kaji dan monitor pasien secara cermat setelah seizure
o   Pertahankan efektik patent airway, untuk menyediakan adequate oxigenisasi dan pertukaran gas
o   Kaji injury pasien secara seksama, inspeksi rongga mulut
o   Chek BP, pulse, respiratorydan check dgn segera neurologi setelah seizure
o   Kaji juga meliputi;
·         Perubahan LOC
·         Malaise
·         Nausea, vomiting
·         Muscular soreness ( kelemahan otot ), sakit punggung, kelemahan punggung
·         Aspirasi; seperti tercekik ( choking ), kesulitan bernafas, cyanosis
·         Penurunan atau tidak ada suara pernafasa
·         Tachycardia
·         Tachypnea
·         Suction untuk mencegah aspirasi
4.       Sediakan support emotional untuk menurukan kecemasan dan meminimkan perasaan malu dan perasaan bersalah
5.       Informasikan kepada pasien pada seizure dan reorientasikan jika diperlukan
6.       Simpulkan aktivitas routin
7.       bantu oral care sesuai indikasi
8.       bantu pasien untuk posisi yang nyaman dan putar kepala ke salah satu sisi untuk mempertahankan paten airway

II.      Ketidak efektifan pola nafas b.d. kerusakan neuromuscular yang diascosiasikan dengan seizure
HYD;        
Ø  Demontrasi patent airway
Ø  Paru-paru bersih
Ø  Respiratory rate dan kedalaman bersih
Intervensi;
1.       Preconvulsive care
o   Jaga oral airway pada tt
o   Mesin suction selalu tersedia untuk digunakan
o   Berikan oxygen untuk mencegah hypoxia cerebral dan menurunkan beban kerja pernafasan
2.       Convulsive care
o   Jangan gunakan artificial yang kuat pada hidung dan mulut
3.       Postconvulsive care
o   Mempertahankan paten airway
o   Suction oropharynk sesuai indikasi untuk mempertahankan airway
o   Pemberian O2 sesuai indikasi untuk mencegah hypoxia cerebral

III.    Isolasi social b.d. perubahan status yang baik diasosiasikan dengan kekurangan teman, group karena stigma dengan epilepsy (gangguan seizure)
HYD;     
Ø  Perasaan verbal terhadap isolasi
Ø  Identifikasi rintangan untuk berinteraksi dengan oranglain
Ø  Carikan partisipasi pada social group
Ø  Perjanjian pertobatan (engages in conversation)
Intervensi;
1.       Kaji setelah melewati pengalaman dengan kontak social, derajad dan banyaknya jumlah discriminasi, “ostracism” pasien dari keluarga, teman, teman sekolah dan teman kerja
2.       Jalin trust
3.       Disckusikan perasaan kesepian, ataui kesendirian, validasi normal dari perasaan untuk meningkatkan self-esteem dan menurunkan perasaan isolasi
4.       Bantu pasien untuk identifikasi rintangan, actual atau yang akan diterima pda penetapan hub. Yang berarti
5.       Tawarkan support dan dorong untuk mengikuti kegiatan social
o   Bantu mengidentifikasi berbagai ragam kegiatan social
o   Serahkan dan dorong support group

Tambahan diagnose
ü  Ketidakefektifan jalan nafas
ü  Gangguan self-esteem b.d. pengalaman negative interpersonal yang berulang
PATIENT/FAMILY TEACHING
1.          Bantu pasien dan pasien mengenali aura, type dari aktifitas seizure, dan apa yang harus dilakukan
2.          Diskusikan pentingnya untuk tidak membatasi dan menginterupsi tingkah laku
3.          Observasi dan catat tingkah laku sebagai bukti selama preictal dan fase konvulsi
4.          Instruksikan pdan keluarga tentang gangguan alamiah dan kebutuhan untuk “attempt” untuk mengadopsi sikap positif kedepan kehidupan pasien dan perawatan pasien
5.          Lupakan dan clarifikasi perasaan yang biasanya dan mythos pada gangguan convulsi
o   Epilepsy bukan bentuk dari kegilaan
o   Epilepsy tidaklah secara progresiv memburuk
6.          Tekankan pentingnya komunikasi pada keluarga dan pasien anggapan perasaan yang malu dan terhina karena epilepsy
7.          Jelaskan pentingnya identifikasi aura dan apa yang harus dilakukan
8.          Jelaskan kebutuhan untuk identifikasi dan mencegah stimuli yang dapat menyebabkan timbulnya activity seizure; cahaya yang menyilaukan, suara yang keras, beberapa type makanan, dan bladder yang penuh
9.          Diskusikan medication; nama obat, doses, berapa kali diberikan, tujuan, side efek, dan toxic efek
10.      Tekankan pentingnya minum obat sesuai anjuran, tidak meloncat-loncat
11.      Jelaskan untuk mencegah minum obat lain tanpa seizing dr.
12.      Jelaskan pentingnya mempertahankan diet regular, latihan dan activity
13.      Jelaskan pentingnya keseimbangan diit, larang penggunaan alchohol
14.      Diskusikan pentingnya untuk mencegah “overexertion”
15.      Jelaskan kpd keluarga meliputi;
o   Mendorong pasien untuk meneruskan rutinitas normal, spt bekerja, rekreasi, dan interes luar lain
o   Cegah  over protektif thd pasien
16.      Diskusikan kebutuhan untuk mencegah excessive physic dan emosinal yang luar biasa atau stress, untuk mencegah stimulant
17.      Instruksikan pasien memakai pakaian khusus atau tanda kartu khusus
18.      Diskusikan kemingkinan pembatasan menyetir mengendarai kendaraan
19.      Instruksikan pasien pada strategi mencegah seizure
20.      Diskusikan risk dari OR yang berbeda














o   STRATEGI PENCEGAHAN SEIZUR

o   Regulasi dari aktifitas fisik dan mental; cukup tidur, cegah alchohol dan obat-obat yang bersifat menenangkan, latihan fisik moderate, berpartisipasidalam klas relaksasi
o   Cegah stimulasi visual yang berlebihan, khususnya cahaya yang menyilaukan       ( video game, film 3 dimensi )
o   Kesadaran pasien akan aura untuk mencegah injury yang mengikuti seizure
o   Minum obat antiepileptic dan chek therapeutic level dgn chek darah regular
o   Membawa kartu medic yang mencatat riwayat seizure, membawa obat type antiepileptic, nama dr. dan no. telp yang bias dihubungi

DAFTAR OLAH RAGA BERBEDA

Low risk, little/no supervisi
Medium risk
Low-moderate supervisi
High risk , dilarang, kecuali tidak
seizure dan tidak minum obat 5th

Aerobic

Badminton
Baseball
Bowling
Cricket
Croquet
Cross-contry(tak jauh)
Curling
Menari
Memagari
Hockey ( H )
Golf
Lompat tinggi
Hiking
Jogging
Lompat jauh
Ping pong
Sepak bola (H)
Soft ball (H)
Memanah

Basketball
Bersepeda
Kano
Menuruni bukit (H)
Memancing
Sepak bola (H)
Berkuda(H)
Berburu
Berlayar
Berenang
Vooley ball
Tennis
Ice skating
Rugby
Snorkeling
Gulat

Boxing ( tak boleh selamanya)
Moutain climbing
Rock climbing
Sky diving
Scuba diving
Hang gliding
Bungee jump
Surfing
Wind surfing






















DISCHARGE/HOME PLANNING

1.       Activity;
o   Seizure precaution di implementasikan sesuai indikasi;
·         Bantu pasien untuk duduk dan berdiri
·         Jangan paksakan untuk restrain pasien atau menghentikan aktifitas seizure
·         Lindungi pasien dari injury fisik
·         Sediakan privacy
·         Observasi dan catat bag tubuh yang terlibat, waktu, durasi dari aktivitas seizure
·         Laporkan segala seizure pd dr. dan perawat home care
·         Jangan letakkan sendok atau obyek lain pada mulut pasien untukmencegah lidah tergigit selama seizure
o   Mempertahankan program regular exercise
o   Mempertahankan rutinitas normal dan cegah overprotektif dan isolasi social
2.       Diet
o   Cegah penggunaan stimulant yang berlebihan
o   Larang penggunaan alchohol
o   Pertahankan diit seimbang, pembatasan diit sesuai indikasi
o   Pertahankan ketogenic diit jika diresepkan
3.       Intruksi umum;
o   Yakinkan mekanisme tubuh yang benar saat membantu pasien aktifitas seizure ke tempat aman
o   Bantu keluarga membuat lingkungan rumah dapat mudah di akses dan bebas dari resiko jika mungkin

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar