CONFUSIONAL STATES
Confusion adalah statusmental yang ditandai dengan perubahan pada deficit berpikir dan perhatian, yang diikuti problem dalam comprehension. Confusion di disertai dengan kehilangan memory pendek dan kadangkala mudah marah alternative dengan mengantuk
Etiologi
1. Penyebab pada umumnya adalah alcohol dan drug.
2. Confusion juga dapat mengikuti demam, heart failure, head injury dan anastesi.
3. Penyebab yang lain adalah hypoxia, hypoglikemia, gannguan cairan elektrolit yang berat, sepsis, liver dan renal failure, racun dan overdosis obat.
4. Dementia dapat secara kronik menyebabkan beratnya confusion yang beafect pada memory, penghakiman diri, berpikir abstrak, yang menimbulkan kehilangan independen social dan personal
5. Alzheimer’s disease
Factor resiko
Adalah variasai terhadap factor resiko
Pathofisiology
3 mekanisme perkembangan acute confusion;
1. Kerusakan pada otak dengan pembengkakan, kehilangan oxygen, darah, atau keduanya (gangguan fungsional)
2. Kerusakan pada aksi dari system nervous oleh bahan kimia atau subtansi yang lain
3. Rebound activity depresi center otak. Injury yang menghasilakn peningkatan ICP
Bahan kimia yang mneyeberang pada blood-brain barrier, seperti alcohol merusak metabolism sel neuron. Ketika aksi obat pada pasien center bawah pada otak overactive. Overaktifitas ini mengembangkan acute confusion, combativesness, dan tingkah laku abnormal.
Status confusional cronik dihasilakn dari destruksi jaringan otak, ketidakseimabangan biochemical, atau kompresi otak. Seperti contoh; alzheimer’s disease kekurangan acetylcholine, neurotransmitter yang dibutuhkan pada memory pendek. Gangguan lain dapat yang disebabkan virus misal; cretzfeld-jacob disease, enchepalitis
Manifestasi klinik
1. Gangguan attensi, kehilangan konsentrasi
2. Restlessness
3. Labil emosional
4. Insomnia/mengantuk
5. Vivid nightmare
6. Tampak cemas dan seperti menjadi gila (going crazy)
7. Gangguan berlanjut ke stupor dan coma
8. Fluktuasi cognitive (kemampuan berpikir dan beralasan
9. Lost memory
10. Delirium
11. Perceptual errors, halusinasi, ilusi dan delusi
o Halusinasi; sensasi yang terjadi pada absensi stimuli external. Pasien dapat mendengar, melihat, merasakan, membaui, dan merasakan sesuatu yang tak ada. Pasien dapat realisasi atau tidak terhadap sesuatu yang tak nyata
o Illusion; berbeda dari halusinasi, ilusi adalah misinterpretasi terhadap sesuatu dari lingkingan. Seperti contoh pasien melihat bayangan yang menggantung dan salah pada orang nyata, pasien mengalami illusion
o Delusi; berpikir dan percaya yang tidak berbasis pada kenyataan. Seperti contoh, pasien dapat berpikir dia sedang keracunan atau “robbed”, dimana ini adalah basis berpikirnya
Pengkajian diagnostic
Tidak ada yang specific, akan tetapi;
1. CT atau MRI untuk menentukan penyebab structural seperti tumor.
2. Laboratorium untuk menentukan penyebab metabolic
3. Komplet jumlah darah, elektrolit, vit B 12, folat, fungsi liver dan thyroid
4. Test screening toxic obat
5. Electroencephalogram
6. Lumbal pungsi untuk analysis CSF
Penanganan medic
Control pada gejala, dan menentukan penyebab dan mengatasijika memungkinkan
Diagnose perawatan
I. Perubahan proses berpikir b.d. kehilangan memory dan kekurangan tingkah laku self-protective
HYD;
Ø Pasien akan meningkat proses berpikir ditandai dengan peningkatan mini-mental state dan menurunnya halusinasi, ilusi dan delusi
Intervensi;
1. Konsistensi terhadap lingkungan dan rutinitas
2. Tempatkan objek pada tempat yang sama,jika memungkinkan staf yang sama untuk pasien
3. Jika rutin berubah berikan penjelasan kepada pasien apa yang terjadi
4. Reorientasi pasien sesuai dengan kebutuhan, bicara tenang dan lambat, dan ulangi jika perlu
5. Aplikasikan safety precaution
6. Letakkan kalender dan jam untuk membantu reorientasi
7. Jika memungkinkan pakai selimut, bantal dan sprei dari tt dirumah
8. Hindari lingkungan yang berisik dan lampu yang redup tanpa menimbulkan bayangan
II. Gangguan pola tidur b.d. daytime napping dan halusinasi nighttime
HYD;
Ø Pasien meningkat pola tidur, ditandai dengan tidur 4-6 jam setiap malam dan tidak tidur pada jam siang
Intervensi;
1. Intervensi pada malam hari direncanakan tidak menginterupsi tidur
2. Kaji pola REM tidur dengan pergerakan mata, jika fase REM tidak boleh diganggu (recall siklus tidur membutuhkan 2-3 jam dan kehilangan REM dapat meningkatkan confusion)
3. Pasien harus aktif tiap siang hari sehingga lelah pada malam hari, sehingga dapat beristirahat
4. Pemberian medikasi untuk tidur “seldom” diberikan karena merubah siklus tidur dan “deplete” pasien terhadap tidur REM
III. Ketidakefektifan koping keluarga b.d. tingkah laku tidak familiar dari pasien atau stress menyediakan perawatan berkelanjutan dirumah
HYD;
Ø Orang yang significant terhadap pasien akan mendemonstrasikan peningktan srategi coping, ditandai dengan peningkatan penggunaan system support analisis yang wajar pada kondisi pasien
Intervensi;
1. Jelaskan pada keluarga dan orang lain yang significant, bahwa pasien tidak dapat control tingkah laku dan bicara saat ini
2. Kaji pasien menjadi tenang atau gelisah ketika keluarga berkunjung
3. Jika diperlukan pertimbangkan penggunaan restrain lembut, dan jelaskan kepada keluarga sebelum mereka melihat pasien
4. Jikastatus confuse kronik, jelaskan kepada keluarga kebutuhan perawatan kunjungan dirumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar